Polusi udara hingga kini masih jadi masalah utama di banyak negara. Dengan hampir semua orang di dunia telah dilaporkan menghirup udara yang tidak memenuhi standar. Tentu dengan begitu, Badan Kesehatan PBB menyerukan tindakan untuk segera mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan polutan sehingga menyebabkan masalah pernapasan, aliran darah, bahkan jutaan kematian yang dapat dicegah setiap tahun.

Dikutip dari Japan Today, Kamis (7/4/2022), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah resmi mengeluarkan pembaruan data tentang kualitas udara di berbagai kota di dunia. Adanya laporan terbaru Kualitas Udara Dunia IQAir 2021 dari WHO juga menyebutkan negara-negara paling berpolusi ini adalah negara-negara dengan konsentrasi PM2,5.

Beragam polusi partikel halus, yang telah dikenal sebagai PM2,5, pada umumnya diidentifikasi sebagai polutan paling berbahaya. Dan dalam pantauan secara luas, polutan udara ini juga telah jadi salah satu kontributor penyakit, seperti asma, stroke, penyakit jantung, dan paru-paru.

Dengan ada nya polusi dalam partikel halus atau PM2,5 juga telah menyebabkan jutaan kematian dini setiap tahunnya.  Tak hanya itu, WHO juga mengatakan, 99 persen dari populasi global telah menghirup udara yang melebihi batas kualitas udara.

Dengan kualitas udara paling buruk tercatat di wilayah Mediterania Timur, seperti Siprus, lalu di Asia Tenggara dan kemudian disusul Afrika. Udara berkualitas buruk ini berarti terdapat beberapa partikel yang dapat menembus jauh ke dalam paru-paru. Hingga nantinya, udara itu memasuki pembuluh darah dan arteri, sampai berisiko menyebabkan terjadinya penyakit.

Tetapi, saat ini memang terlalu banyak kegiatan yang masih tenggelam ke dalam lingkungan yang tercemar daripada di udara yang bersih dan sehat.

Berdasarkan laman resmi IQAir, Indonesia juga ikut menempati peringkat ke-17 sebagai negara paling berpolusi di dunia.  Dan juga merupakan kota paling berpolusi di dunia adalah Bhiwadi di India disusul Ghaziabad yang juga berada di India dan Hotan di China.

Indonesia sendiri juga telah dilaporkan memiliki konsentrasi PM2,5 tertinggi,yakni 34,3 mikrogram per meter kubik. Posisi ini juga sekaligus menjadikan Indonesia sebagai bagian negara nomor satu yang paling berpolusi di kawasan Asia Tenggara.

Dan para pejabat mengatakan partikel mikroskopis tentunya bisa sangat berbahaya bagi anak kecil, orang tua, dan orang sakit.  Dengan adanya materi partikulat memiliki banyak sumber, seperti transportasi, pembangkit listrik, pertanian, pembakaran limbah dan industri, serta dari sumber alami, seperti debu gurun.

Anumita Roychowdhury, salahseorang pakar polusi udara di Center for Science and Environment, dan juga sebuah organisasi penelitian di New Delhi, India mengatakan bahwa temuan itu mendesak dengan adanya perubahan, sehingga sangat diperlukan aksi memerangi polusi udara.

Lalu ia menambahkan, India dan dunia juga perlu bersiap guna untuk perubahan besar dalam mencoba mengurangi polusi udara. Dari beberapa perubahan itu seperti halnya menggunakan kendaraan listrik, dan juga beralih dari bahan bakar fosil, merangkul peningkatan besar-besaran energi hijau, dan juga memisahkan jenis limbah.

“Namun kita perlu memprioritaskan beragam akses energi bersih untuk rumah tangga yang tentunya paling membutuhkan, dan untuk mengambil langkah aktif guna membersihkan sektor industri kita,” tambahnya.

Mengisi waktu luang dengan bermain slot sangat menyenangkan, selain merasakan sensasi yang seru, apabila menang hanyalah bonus dari sbeuah keberuntungan.

By editor

Leave a Reply

Your email address will not be published.