
Saat ini kesabaran dan juga kesanggupan daya beli masyarakat memanglah sedang diuji oleh kenaikan harga beberapa komoditas bahan pokok. Naik turunnya harga pangan masih menjadi konsumsi media massa dan menjadi pembicaraan umum masyarakat. Kenaikan harga bahan yang paling menyita perhatian yaitu minyak goreng.
Terlebih setelah pemerintah telah menetapkan harga minyak goreng mengikuti mekanisme pasar, yang membuat harganya melonjak tinggi. Meskipun telah berjalan beberapa bulan, permasalahan stok dan kenaikan harga minyak goreng masih belum menemukan titik terang.
Pada periode yang sama, timbul juga kelangkaan komoditas lain seperti kedelai, daging sapi dan cabai. Kelangkaan bahan pangan secara menyeluruh, dari aspek persoalan domestik, serta kurangnya pasokan dalam negeri menjadi alasan naiknya harga hingga terjadi kelangkaan. Kondisi ini semakin menekan kemampuan daya beli di kalangan masyarakat.
Pada pertengahan Februari 2022, sudah terjadi aksi mogok produsen tahu tempe karena harga kedelai impor yang harganya meroket. Dan berada pada harga kedelai mencapai Rp11.000-Rp12.000 per kilogram, atau telah naik 30-40 persen dibandingkan harga yang sudah ditetapkan pemerintah sebesar Rp8500 per kilogram.
Selain itu juga kenaikan harga kedelai dipicu oleh terbatasnya pasokan impor lantaran cuaca buruk yang sudah terjadi di negara produsen kedelai. Tak hanya itu, faktor lain juga dipengaruh oleh tingginya permintaan di China untuk kebutuhan pakan ternak.
Seperti halnya daging sapi pun ikut serta dalam daftar komoditas yang mengalami kenaikan harga. Tepatnya pada awal Maret 2022, harga daging sapi di pasaran tembus hingga Rp140.000 per kilogram, dibanding sebelumnya dikisaran harga Rp110.000-Rp120.000 per kilogram.
Faktor utamanya adalah karena kebijakan Australia mengurangi ekspor sapi, sebagai upaya pembatasan jumlah sapi yang dipotong untuk repopulasi. Dikarenakan selama ini Indonesia hanya mengimpor sapi dari Australia.
Seperti halnya kisah tahu dan tempe, kenaikan ini juga diwarnai aksi mogok. Dampaknya pun tentu meluas hingga ke sejumlah usaha turunan seperti pedagang bakso.
Kondisi harga bahan pokok naik pun semakin ramai, karena harga cabai di pasaran juga sempat ikut naik hingga dua kali lipat. Cabe rawit sebelumnya berada dikisaran Rp35.000 per kilogram, kian naik menjadi Rp60.000-Rp70.000 per kilogram. Terjadinya lonjakan harga dipicu oleh cuaca ekstrem yang membuat pasokan cabai berkurang. Selain itu juga terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi membuat petani mengurungkan niatnya untuk menanam cabai.
Ancaman Rawan Sektor Pangan
Kompaknya kenaikan secara berbondong-bondong itu berujung pada tekanan di kalangan umum masyarakat, karena komoditas yang mengalami kenaikan merupakan konsumsi keseharian bagi masyarakat. Ketergantungan masyarakat pada komoditas tersebut juga tergolong masih tinggi, termasuk salahsatunya kebutuhan akan minyak goreng. Komoditas seperti tahu dan tempe juga tentu sangat sulit dilepaskan dari masyarakat Indonesia, karena selain sumber protein juga mudah ditemukan dengan harga yang sangat terjangkau.
Kenaikan harga pangan bersamaan dengan pandemi COVID-19. Tak sedikit masyarakat kehilangan pendapatan yang berdampak pada kerentanan rawan pangan.
Di sisi lain, stok pangan yang terjadi di tingkat global juga bergejolak dan ketergantungan Indonesia akan impor pangan masih sangat tinggi. Menurut catatan Kementerian Perdagangan, data impor barang konsumsi Indonesia sepanjang tahun 2021 mencapai 20,18 miliar dollar AS, atau setara Rp284,54 triliun.
Ramadhan dan Hari Raya Idufitri akan datang dengan hitungan hari, yang mana tentunya selalu mendorong peningkatan permintaan pada semua komoditas pangan, tanpa terkecuali pada sejumlah komoditas yang kini harganya telah berada pada harga yang melambung tinggi.
Indonesia padahal dilimpahi tanah subur dan kekayaan alam melimpah. Namun harga bahan pokok naik, krisis bahan pangan, dan melimpahnya sumber daya alam masih menjadi tantangan pemerintah demi mewujudkan kesejahteraan semua warganya. Hal ini juga tentunya menuntut peran dan komitmen para pemangku kebijakan dalam mengambil setiap ketetapan. Karena sungguh sangat miris, jika Indonesia dikaruniai dengan tanah surga namun tak dapat dimanfaatkan sebagai penghasil makanan.
Mengisi waktu luang dengan membaca berita memanglah menyenangkan, namun ada juga cara lain yang tak kalah menyenangkan yaitu dengan bermain permainan game slot. Game slot biasanya hanya dimainkan hanya untuk bersenang-senang, apabila menang hanyalah bonus.