
Kabar terkini dari Candi Borobudur sejak lama terkenal di kalangan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Tepat pada 1991, status World Heritage atau Warisan Dunia disematkan ke Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Dan juga, UNESCO atau Badan Khusus PBB Bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan beberapa kali menobatkan Borobudur sebagai salah satu 7 Keajaiban Dunia. Dengan tercatat pada 1995, 2003, 2004, 2005, 2006, dan 2009.
Sehingga tak mengherankan, bila bangunan peninggalan salah satu kerajaan Buddha di Nusantara yang diperkirakan berusia 1.200 tahun itu dikunjungi banyak wisatawan. Dengan jumlah wisatawan Candi Borobudur bahkan tercatat sekitar 4 juta pada 2019 atau menjelang pandemi Covid-19.
Tetapi, seiring pandemi Covid-19 yang relatif terkendali di Indonesia, muncul kabar mengejutkan mengenai wisata Candi Borobudur. Dengan adanya kabar ini datang dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Sehingga dalam unggahan di akun media sosialnya yang dikutip, Minggu 5 Juni 2022, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah akan menaikkan harga tiket masuk Borobudur, tepatnya area menuju stupa. Sementara wisatawan lokal harus merogoh kocek Rp 750 ribu, turis asing membayar USD 100, namun pelajar hanya dikenakan tarif Rp 5.000.
Dengan adanya kebijakan ini menjadi pro kontra hingga menyebabkan “Borobudur” terus berada di jajaran trending topic Twitter Indonesia sampai Senin (6/6/2022) hari ini.
Pada belakangan perdebatan semakin panas setelah beberapa warganet mengaitkan kebijakan kenaikan tarif tersebut dengan perilaku wisatawan selama di Candi Borobudur.
Dan yang sangat disoroti adalah perbuatan beberapa wisatawan yang tak mematuhi aturan dan santai duduk-duduk di stupa candi.
Sehingga kini termasuk yang mengungkit masalah ini adalah akun Twitter @Wisata_IDN. “Dengan alasan menko luhut menaikkan tiket borobudur jadi 750 ribu,” tulis @Wisata_IDN dan melampirkan foto wisatawan yang duduk di stupa Candi Borobudur.
Menurut akun Twitter @OrangNgetweet bahkan menunjukkan lebih banyak contoh mengenai perilaku wisatawan yang abai peraturan.
Saat ini mereka terlihat santai duduk dan melepas lelah di berbagai sudut Candi Borobudur. Memang patut diingat pula bahwa bangunan bersejarah itu merupakan vihara tempat umat Buddha beribadah.
Untuk yang lebih menarik perhatian tentu saja para wisatawan itu yang tetap duduk walaupun jelas-jelas ada papan peringatan di sebelah mereka.
“Memang jelas dilarang duduk di Stupa,” begitulah larangan yang disertakan pengelola Candi Borobudur, seperti dikutip Suara.com.
Selain itu juga, ringatan ini disertakan dalam bahasa Inggris dengan maksud agar dimengerti oleh lebih banyak orang, tetapi nyatanya tetap banyak wisatawan yang nekat duduk dengan dalih melepas penat.
Sehingga di beberapa titik juga telah disertakan larangan untuk memanjat undak-undakan candi, tetapi lagi-lagi hal ini dilanggar oleh sejumlah wisatawan yang ingin mendokumentasikan perjalanan mereka.
Sementara unggahan ini turut menjadi perdebatan panas di kalangan warganet. Bagi sebagian mulai memahami keinginan pemerintah dengan membatasi jumlah pengunjung serta menaikkan harga tiket.
Tetapi sebagian warganet lain menilai menaikkan tarif bukan solusi, pasalnya tak ada yang menjamin wisatawan dengan cukup uang pun tidak akan melanggar aturan yang berlaku.
Sementara saat ini dengan mengisi waktu luang membaca informasi terupdate memang sangat menyenangkan, namun tetapi ada juga cara lain yang tentu tak kalah seru dan lebih mudah untuk bisa dicoba yaitu dengan bermain slot. Selain itu, biasanya permainan slot dimainkan hanya untuk sekedar mencari hiburan, apabila nanti menang akan mendapat keuntungan yang pasti sangat besar.