Rencana dari Kanada akan membeli 88 unit jet tempur F-35 dan menghabiskan anggaran US$15,2 miliar (Rp 218 triliun) telah dikonfirmasi. Seperti dilaporkan RT, pada Selasa (29/3/2022), pejabat Kanada secara resmi mengumumkan rencana itu pada konferensi pers.

“Saat ini pihak Ottawa akan bernegosiasi hanya dengan raksasa kedirgantaraan yang berbasis di AS Lockheed Martin guna untuk akuisisi 88 pesawat F-35,’” kata pejabat Kanada.

Kesepakatan itu tentunya diperkirakan memiliki label harga Can$19 miliar (US$ 15,2 miliar) dengan pemerintah menggantikannya sebagai pengganti kekuatan yang ada daripada perluasan pengeluaran militer. Rencana ini merupakan puncak dari proses 12 tahun di mana Kanada telah berusaha guna untuk mengganti jet CF-18 yang sudah ketinggalan zaman.

Dalam upaya yang sukses pada tahun 2015 guna untuk menggulingkan Perdana Menteri Konservatif Stephen Harper dari kekuasaan, partai Liberal dari PM Justin Trudeau saat ini juga telah berkampanye menentang kesepakatan 2010 yang kontroversial untuk mendapatkan F-35, bersumpah untuk mengejar “persaingan terbuka dan lebih transparan” saat Kanada dipaksa untuk memperbarui angkatan udaranya.

Mengisi waktu luang dengan membaca berita memang hal menyenangkan, namun ada juga rekomendasi mengisi waktu luang yaitu dengan bermain slot. Dan apabila menang hanyalah bonus.

“Saat ini mereka tentu mengandalkan pada pesawat yang tidak berfungsi dan jauh dari berfungsi,” Trudeau mengulangi ucapan pada 2016, mengecam Konservatif atas apa rencana mereka guna untuk membeli F-35. Namun pemerintahnya akhirnya memilih Lockheed Martin sebagai penawar pilihan, dengan juga Menteri Pengadaan Filomena Tassi mengklaim pendapat baru pada hari Senin.

“Kami saat ini berada di tempat yang berbeda pada hari ini,” tambahnya.

Sementara untuk dealer senjata yang berbasis di Washington dan AS Lockheed Martin juga telah menggembar-gemborkan F-35 merupakan salah satu jet tempur paling canggih yang pernah dikembangkan, proyek tersebut kini telah menjadi proyek yang mahal bagi pembayar pajak AS.

Rakyat AS tentunya telah membayar tagihan guna untuk serangkaian penundaan yang sangat panjang, malfungsi dan pembengkakan biaya. Meski demikian, para sejumlah sekutu Amerika juga telah mengantre untuk membeli pesawat tersebut.

Pada awal bulan ini, Berlin secara resmi mengumumkan keputusan untuk mengganti armada pesawat tempur Tornado yang sudah ketinggalan zaman dengan hingga 35 pesawat siluman F-35 buatan AS. Pers lokal juga menyatakan itu merupakan “rahasia umum” bahwa Jerman membutuhkan pesawat modern untuk membawa bom nuklir AS yang disimpan di negara itu jika telah terjadi konflik.

Pada Februari lalu, Finlandia juga secara resmi menandatangani kesepakatan bernilai miliaran dolar untuk membeli 64 jet F-35 guna untuk menggantikan armada Hornet saat ini, menolak adanya opsi alternatif dari pembuat pesawat lain termasuk Dassault Rafale dari Prancis dan juga Eurofighter Typhoon di Inggris.

By editor

Leave a Reply

Your email address will not be published.