
Pasukan Amerika Serikat di Korea Selatan resmi mengumumkan peningkatan intensitas pada latihan sistem pertahanan udara rudal Patriot, di tengah tanda-tanda Korea Utara akan segera melakukan uji coba rudal jarak jauh lainnya.
Ketegangan yang terjadi di semenanjung Korea telah meningkat, di tengah spekulasi Korea Utara dapat menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesarnya segera minggu ini dalam jangkauan jarak penuh, setelah mengancam akan melanggar moratorium yang sudah diberlakukan sendiri pada 2017 untuk uji coba rudal jarak jauh dan nuklir.
Militer AS di Korea Selatan (USFK) juga menyebutkan, Brigade artileri pertahanan udara yang sudah ditempatkan di pangkalan udara Osan, baru-baru ini akan meningkatkan intensitas latihan sertifikasi guna menunjukkan kemampuannya, menyusul dilakukannya uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini.
“Peningkatan signifikan DPRK dalam laporan aktivitas uji coba misilnya dapat merusak perdamaian, keamanan, dan mengacaukan kawasan Asia Timur Laut,” kata USFK, menggunakan akronim nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK)
Selain mengikuti berita terkini, ada cara lain untuk mengisi waktu senggang yaitu dengan bermain slot. Permainan game slot hanya dimainkan untuk bersenang-senang, apabila menang hanyalah bonus dari sebuah keberuntungan.
“Sementara jenis pelatihan ini secara rutin sudah dilakukan oleh Patriot AS, peningkatan intensitas sertifikasinya juga menggarisbawahi keseriusan USFK terhadap perilaku peluncuran rudal DPRK pada baru-baru ini,” sambung USFK.
Seorang juru bicara dari kementerian pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya juga memantau dengan cermat pergerakan Korea Utara dan mempertahankan postur kesiapan pasca gabungan yang kuat dengan militer AS.
Pada Hari Jumat lalu, Washington dan Seoul juga menyatakan dalam pengumuman bersama, Pyongyang telah menggunakan ICBM terbesar yang pernah ada dalam dua peluncuran baru-baru ini, dengan menggunakan kedok persiapan peluncuran satelit.
Namun, peluncuran satelit itu tidak menunjukkan jangkauan penuh rudal, dan pakar analis mengatakan Korea Utara mungkin hanya menggunakan satu tahap rudal atau menyesuaikan volume bahan bakarnya, untuk dapat terbang di ketinggian yang lebih rendah.
Adapun jenis rudal yang digunakan disebut Hwasong-17, telah diresmikan pada parade militer tahun 2020 dan muncul kembali pada pameran pertahanan pada Oktober 2021 kemarin.
Seperti diketahui, USFK juga selesai mengatakan Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat baru-baru ini ingin meningkatkan arahan pertahanan rudal balistiknya.
Terpisah dari itu, militer AS yang berada di Jepang pada Hari Selasa menerbangkan pesawat mata-mata RC-135S Cobra Ball melalui atas semenanjung Korea, sehari setelah sukses mengirim pesawat pengintai RC-135V Rivet Joint.