
Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta secara resmi telah menetapkan empat bangunan bersejarah di Jakarta sebagai Bangunan Cagar Budaya (BCB). Berdasarkan pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana mengatakan, hal ini juga sebagai upaya pelestarian terhadap bangunan bersejarah agar tetap dapat dikelola dengan baik.
Keempat bangunan yang telah ditetapkan yaitu eks Vihara Sin Tek Bio, Toko Tio Tek Hong, bangunan toko Kompak, dan juga bangunan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
“Tentu untuk itu kami sangat berharap dengan ditetapkannya Bangunan Cagar Budaya (BCB) ini nantinya dapat memberikan dampak positif bagi bangunan bersejarah di Jakarta, dan juga para masyarakat dapat lebih peduli serta menjaga kelestarian bangunan dengan lebih baik lagi,” tambah Iwan.
Vihara Sin Tek Bio yang berlokasi di Pasar Baru ditetapkan menjadi BCB berdasarkan Kepgub Nomor 238 Tahun 2022. Tentunya Vihara ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1698 dan juga merupakan bagian dari sejarah perkembangan kawasan Pasar Baru. Dengan keberadaan Vihara bergaya arsitektur Tiongkok ini tentunya menjadi cerminan keberagaman dalam kehidupan masyarakat di kawasan Pasar Baru pada jamannya.
Kemudian, adanya bangunan eks toko Tio Tek Hong yang juga telah ditetapkan sebagai BCB melalui Kepgub Nomor 239 Tahun 2022. Bangunan yang berada di Jakarta Pusat ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1900 dan merupakan perusahaan rekaman lokal pertama yang memiliki peran penting terutama bagi kawasan Pasar Baru.
Lalu selain itu, ada juga bangunan toko Kompak yang terletak di Pasar Baru telah ditetapkan sebagai BCB melalui Kepgub Nomor 240 Tahun 2022. Saat di masa lalu, bangunan bergaya arsitektur China Selatan yang telah didirikan pada abad ke-19 ini merupakan rumah huni dari Majoor de Chinezeen ke-4 Batavia. Adanya bangunan ini juga telah menjadikan bagian dari lanskap budaya Jakarta.
Tak hanya itu, melalui Kepgub Nomor 241 Tahun 2022, Gubernur Provinsi DKI Jakarta juga menetapkan adanya Bangunan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sebagai BCB.
Tepatnya ibangun pada tahun 1911-1914, bangunan yang memiliki gaya arsitektur Nieuwe Kunst ini telah ikut serta berperan penting dalam penelitian ilmiah penyakit tropis. Tak hanya itu, terdapat nilai penting yang menjadi alasan dari penetapan bangunan ini sebagai BCB karena bangunan ini juga menjadi saksi bisu perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia dan merupakan pusat penelitian kedokteran tropis paling terkemuka di dunia pada saat itu.
Kata dia, penetapan penetapan tersebut berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya sebagai upaya pelestarian. Lalu melalui kajian yang diverifikasi oleh Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi DKI Jakarta.
Tentunya beragam objek tersebut juga telah memiliki nilai budaya bagi penguatan sebagai gambaran kepribadian bangsa. Dia juga sangat mengharapkan nantinya masyarakat masih dapat mengenal tentang sejarah di Jakarta.
“Tentunya kami juga senantiasa selalu mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestariannya,” jelasnya.
Mengikuti update berita terkini memanglah menyenangkan, namun ada juga cara lain yang tak kalah menyenangkannya yaitu dengan bermain game slot. Permainan game ini biasa dilakukan untuk mencari kesenangan, apabila menang hanyalah bonus dari sebuah keberuntungan.