PT Pertamina (Persero) secara resmi telah menyatakan harga bahan bakar minyak nonsubsidi jenis pertamax telah mengalami kenaikan Rp 3.500 per liter dari sebelumnya pada harga Rp 9.000 per menjadi Rp 12.500 mulai pada 1 April 2022 pukul 00.00 waktu setempat

“Tentunya saat ini keputusan dari Pertamina guna untuk melakukan penyesuaian harga BBM umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri ESDM Nomor 62 K/12/MEM/2020 tentang formula harga dasar pada perhitungan harga jual eceran dengan jenis bahan bakar minyak umum yaitu jenis bensin dan minyak solar yang dikirimkan melalui stasiun pengisian bahan bakar umum,” pernyataan Vice President Corporate Communications Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangannya yang telah dilansir di Jakarta, Kamis.

Terjadinya kenaikan harga pertamax itu merata di sejumlah wilayah, yakni Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.

Sementara untuk wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua, hingga Papua Barat, harga pertamax mengalami kenaikan Rp 3.550 dari sebelumnya yang hanya dijual Rp 9.200 menjadi Rp12.750 per liter.

Pertamina juga telah memutuskan bahwa kenaikan harga bahan bakar nonsubsidi tersebut guna untuk mengurangi beban perseroan yang tertekan akibat lonjakan harga minyak dunia yang telah bertengger di atas 100 dolar AS per barel.

Kendati demikian, perseroan secara resmi telah menyatakan bahwa kenaikan harga ini masih berada jauh di bawah nilai keekonomian.

“Pastinya pertamina akan selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga pertamax ini masih tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Ini juga pun baru dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir semenjak tahun 2019,” ucap Pejabat Sementara Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting.

Pada sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan bahwa nilai keekonomian pertamax yaitu Rp16.000 per liter. Harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibandingkan Februari membuat harga keekonomian pertamax dapat melambung.

Pemerintah Indonesia saat ini sedang memandang konflik geopolitik Ukraina dan Rusia masih menjadi faktor yang tentunya mendorong kenaikan harga. Selain itu, pasokan minyak mentah dari Rusia dan Kazakhstan juga terganggu akibat kerusakan yang terjadi pada pipa Caspian Pipeline Consortium yang berdampak pada berkurangnya pasokan ke Uni Eropa.

Keadaan itu lantas mendorong harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022 tercatat 114,55 dolar AS per barel dipastikan melonjak hingga lebih dari 56 persen dari periode Desember 2021 yang hanya sebesar 73,36 dolar AS per barel.

Mengikuti berita terkini untuk mengisi waktu luang memanglah menyenangkan, namun ada juga cara lain yaitu dengan bermain game slot. Permainan game slot biasa dimainkan hanya untuk bersenang-senang, apabila menang hanya bonus.

By editor

Leave a Reply

Your email address will not be published.