Saat ini terjadinya perubahan iklim yang disebabkan ulah manusia, telah membahayakan spesies satwa liar laut dan darat di Afrika. Telah dilaporkan AP, Rabu (20/4/2022), para pakar keanekaragaman hayati memperingatkan dampak banjir yang telah menghancurkan di Afrika Selatan minggu ini, dan juga peristiwa cuaca ekstrem lainnya di seluruh benua terkait dengan perubahan iklim tersebut.

Tentunya saat ini, Afrika telah didera bencana terkait iklim pada tahun lalu: banjir fatal yang berkelanjutan mengikuti topan yang tak henti-hentinya di selatan, suhu ekstrem di wilayah barat dan utara, dan juga kekeringan yang melemahkan yang saat ini melanda timur, tengah, dan Tanduk Afrika.

Para kelompok konservasi dan satwa liar mengatakan saat ini memang sangat penting untuk melindungi spesies dari peristiwa cuaca terkait perubahan iklim ini.

“Tentunya perubahan iklim telah mengganggu ekosistem dan memengaruhi kelangsungan hidup dan juga kesesuaian spesies untuk hidup di habitat biasa mereka,” ucap Shyla Raghav, yang mengepalai divisi perubahan iklim di Conservation International.

“Terjadinya beragam gangguan besar-besaran terhadap stabilitas ekologi akan terjadi jika tindakan adaptasi dan juga mitigasi yang memadai tidak dilaksanakan. Dan pastinya ada kebutuhan untuk memasukkan pemeriksaan iklim di kawasan lindung kita. Yaitu dengan cara kami meningkatkan kemampuan alam untuk ketahanan,” tambahnya.

Pada beberapa spesies, yang juga termasuk hewan darat “lima besar” yang terkenal di Afrika dan kehidupan darat maupun laut lainnya, sangat rentan terhadap hilangnya populasi yang signifikan. Menurut ahli ornitologi Paul Matiku, yang mengepalai kelompok pengamat keanekaragaman hayati Nature Kenya, mengatakan dengan terjadinya perubahan pola curah hujan dan peningkatan suhu memiliki konsekuensi serius bagi populasi burung.

“Saat ini memanglah perubahan iklim menyebabkan variabilitas musiman dalam curah hujan, suhu, dan makanan burung. Oleh karena pembiakan seperti itu dibatalkan dan populasi burung secara otomatis dapat berkurang seiring waktu,” kata Matiku.

“Dengan burung lahan basah terkena dampak penurunan ketinggian air akibat kekeringan. Cuaca gurun Sahara semakin panas, dan beberapa burung yang bermigrasi mati di sepanjang rute migrasi mereka karena suhu tinggi dan juga dehidrasi,” ujarnya seraya menambahkan bahwa beberapa burung sangat lemah karena membebani perjalanan migrasi sehingga tidak lagi dapat berkembang biak.

Adanya ekosistem yang berkembang di sepanjang pantai berpasir putih yang populer di Afrika juga memang sangat rentan, menurut Ibidun Adelekan, seorang profesor geografi di Universitas Ibadan di Nigeria. Di wilayah pesisir Afrika berada dalam risiko keruntuhan ekosistem terumbu karang karena pemutihan, dan potensi intrusi air asin pada akuifer air tawar, dan siklon tropis yang lebih intens.

Tentunya mengisi waktu luang dengan membaca berita terkini memanglah mengasikkan, namun ada juga cara lain yang tak juga kalah asik yaitu bermain game slot. Permainan game slot sendiri biasa dimainkan hanya untuk mencari hiburan dan apabila menang merupakan bonus dari permainan.

By editor

Leave a Reply

Your email address will not be published.