Pada saat ini, di era digitalisasi dan pandemi COVID-19 memberikan tantangan baru bagi sektor ketenagakerjaan. Guna untuk menghadapi berbagai tantangan ini, negara-negara dunia memiliki kesamaan pandangan tentang perlunya meningkatkan implementasi dan mengembangkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

“Dengan hadirnya ragam isu terkait K3 ini sangat penting dengan melihat kondisi saat ini. Seperti misalnya terkait dengan pemanasan global, bekerja di dunia kerja baru yang lebih banyak menggunakan IT, sehingga kita bisa bekerja dari rumah, dari tempat kita yang jauh, maupun dari tempat kerja, ini menjadi isu yang kita diskusikan hari ini,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, usai memberikan Closing Remarks pertemuan kedua Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan G20 (The 2nd Employment Working Group/EWG Meeting) di Yogyakarta, Kamis (12/5/2022).

Sementara menurut Anwar Sanusi mengatakan, pada hari terakhir pertemuan kedua EWG, pihaknya juga mengusulkan agar G20 menyusun indikator kebijakan ketenagakerjaan yang ramah kelompok rentan.

“Tentunya dengan adanya tawaran tadi mendapatkan respons dari hampir semua peserta bagaimana indikator tersebut dapat digunakan di negara masing-masing. Kita sepakat semua negara akan melihat kembali dan kita akan diskusikan di pertemuan yang akan datang,” katanya.

Pada fase selanjutnya, pada sesi terakhir, delegasi EWG II juga merumuskan zero draft atau draf awal deklarasi yang akan dideklarasikan oleh Menteri Ketenagakerjaan anggota G20, pada Pertemuan Menteri-menteri Ketenagakerjaan dan Buruh (Labour and Employment Ministerial Meeting).

“Jelas setelah ini kita menyepakati kerangka waktu agar konsep zero draft ini menjadi final draft. Oleh karena membutuhkan waktu untuk mematangkan rancangan atau draft terkait dengan deklarasi ini. Dan juga dengan adanya deklarasi ini sifatnya mengikat,” ujarnya.

Sebagai informasi, EWG II berlangsung dari 10 sampai 12 Mei 2022 di DIY. Anggota G20 yang hadir secara langsung/tatap muka adalah Indonesia Dan untuk anggota seperti (Presidensi), Australia, Kanada, Uni Eropa, Perancis, Jerman, Jepang, Republik Korea, Arab Saudi, Turki, Inggris, Amerika Serikat, Argentina, India, dan Afrika Selatan. Sementara Anggota G20 yang mengikuti secara virtual adalah Brazil, RRT, Rusia, Italia, dan Meksiko.

Tak hanya itu, EWG II juga diikuti negara-negara pengamat dan undangan; Organisasi Internasional seperti ILO, IsDB, World Bank, ADB, OECD, dan G20 OSH Net; serta engagement gruop seperti C20, L20, Y20, dan B20; baik secara langsung maupun virtual.

“Dan tentunya masing-masing dari mereka memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan EWG ini. Dan kita mengisi dengan diskusi produktif dan mereka saling menjaga, saling toleransi, terhadap usulan-usulan yang disampaikan. Juga bahkan mereka juga mengapresiasi kepada Indonesia, khususnya masyarakat Yogyakarta, atas hospitality, keramahannya untuk menjadi Tuan Rumah secara fisik,” pungkasnya.

Namun saat ini, mengisi waktu kosong dengan membaca berita terbaru sangatlah menyenangkan, tapi ada juga cara lain yang jelas tentu tak kalah mengasikkan untuk dicoba yaitu dengan bermain game slot. Tentu dengan bermain permainan slot biasa dimainkan hanya untuk sekedar mencari hiburan dan apabila menang akan mendapat keuntungan berlipat.

By editor

Leave a Reply

Your email address will not be published.